Translate

Rabu, 10 Februari 2016

Rabu Abu: Pintu Gerbang Masa Prapaskah

     Rabu Abu adalah hari pertama Masa Prapaskah sekaligus masa pantang dan puasa bagi umat Katolik. Pada Hari Rabu Abu umat Katolik menerima abu dengan cara dioleskan di dahi atau ditaburkan di kepala sebaagai lambang kesedihan, kekotoran, sengsara, dan lain sebagainya sehingga dengan menerima abu, umat Katolik diingatkan kembali bahwa kita berasal dari debu dan akan kembali ke debu, serta mengingatkan bahwa kita memiliki dosa. 



     Hari Rabu didapatkan dari 40 Hari Sebelum Paskah  tanpa melihat Hari Minggu, atau 44 hari sebelum Jumat Agung dengan hari minggu.  Penerimaan abu dapat diterima oleh semua orang termasuk orang yang belum dibabtis (katekumen) sebab penerimaan abu adalah sakramentali bukan sakramen sehingga semua orang bisa mendapatkannya. Penerimaan abu bila tidak memngkinkan pada saat Rabu Abu dapat disusul selambat-lambatnya hari Sabtu siang sebab penghitungan Masa Prapaskah dimulai pada  Minggu Prapaskah I.

     Masa Prapaskah adalah masa persiapan agar kita siap merayakan kebangkitan Tuhan Yesus. Pada Masa Prapaskah umat Katolik diajak untuk ikut serta merasakan  penderitaan Tuhan dalam bentuk pantang, puasa, matiraga, dan lain sebagainya. Pantang wajib diikuti oleh umat umur 14 tahun keatas, pada masa pantang umat berusaha untuk tidak melakukan atau membatasi kegemaran kita dan melakukan hal yang lebih penting contoh, kita sangat senang berbelanja, pada masa pantang kita bisa mengurangi dan mempergunakan uang belanja untuk kegiatan sosial dan lain sebagainya. Puasa dilakukan oleh umat berusia 18 hingga 60 tahun, puasa disini adalah makan kenyang hanya sekali bukan makan sekenyang-kenyangnya. 

     Sekian postingan kali ini, semoga Masa Prapaskah ini dapat menjadi masa pertobatan yang penuh berkat bagi kita semua, Selamat Pantang dan Puasa bagi yang menjalankan, Tuhan memberkati!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar